Kadisdukcapil ; Layanan Kependudukan Lewat Pos Masih Berjalan
BEKASI, beritaekspos.com - Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bekasi, Hudaya menuturkan bahwa pelayanan pengantaran layanan kependudukan disdukcapil oleh kantor pos saat ini masih berjalan.
"Jadi terkait layanan pengiriman kependudukan disdukcapil ini bukan berarti harus di kirim lewat pos. Tetapi pengiriman melalui layanan ini merupakan pilihan dari masyarakat itu sendiri maunya seperti apa apakah mau diantar lewat pos atau mau ngambil sendiri,"kata dia yang di wawancarai di ruang kerjanya,
Jelas Hudaya, kemarin itu jumlahnya lumayan banyak diawal tahun 2020 dimana ada tunggakan cetakan E KTP sampai sekitar kurang lebih 130 ribu. Tentu ini menjadi sebuah PR yang harus diatasi secara bersama-sama dan marathon.
"Ada yang udah perekaman selama 2 tahun, kemudian ada yang udah 1 tahun juga ga jadi,"tutur nya
Alhamdulilah berkat doa dari semua pihak, dimana Disdukcapil Kabupaten Bekasi akhirnya mendapatkan alokasi blangko untuk berapa pun kebutuhan seluruh wilayah kecamatan dapat di penuhi oleh pak dirjen dukcapil kemendagri,"sambung dia
Namun, papar Hudaya ketika semua di cetak pastinya dari proses pembagian mulai dari Disdukcapil, lalu kecamatan, desa, RW, RT ada ke khawatiran terjadinya sebuah pungutan yang dilakukan oleh segelintir oknum di bawah. Maka dari itu, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di bawah, pak bupati meminta E-KTP yang sudah jadi itu langsung diantarkan melalui Pos.
"Karena masyarakat tidak pernah tau kapan E-KTP itu bakal jadi, dan tidak pernah ada kejelasan. Maka pihaknya (Disdukcapil red) mencoba mengirimnya melalui Kantor Pos,"ujarnya
Hudaya menambahkan, saat ini E KTP yang sudah terkirim melalui Pos sebanyak 127 ribu, berdasarkan data laporan yang disampaikan pihak pos ke disdukcapil dengan rincian saat di serahkan di awal sebanyak 132. 289 E KTP.
"Dan yang berhasil sukses atau diantar Pos sebanyak 127.601 E KTP, dimana dengan rincian sebanyak 202 alami rusak dalam artian seperti tulisan berbayang, foto setengah jadi, kemudian ada pula double cetak sebanyak 91, lalu sebanyak 345 E KTP milik warga di RW 7 terpaksa di titipkan ke kelurahan jati mulya tambun lantaran rumah disana terkena pembebasan depo LRT."tandasnya
Dedi