Gus Din Batalkan Pencalonan Walikota Surabaya, Targetkan Maju di Pilkada Kota Mojokerto 2023
Surabaya, beritaekspos.com - Gus Din sapaan akrab dari Syafrudin Budiman SIP menyatakan batal maju sebagai Bakal Calon Walikota (Bacawali) Kota Surabaya 2020-2025. Keinginannya ini batal karena tidak mendapatkan tiket dari Partai Politik dan tidak jadi maju lewat jalur perseorangan atau jalur independen.
Akan tetapi Gus Din, mantan aktivis mahasiswa 98 ini bertekat maju lewat jalur perseorangan atau jalur independen di Pilkada Kota Mojokerto 2023. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Kader Militan Jokowi (DPW KAMIJO) Jawa Timur menyatakan akan lebih siap, karena ada waktu perkenalan tiga tahun.
"Iya saya batal maju sebagai Calon Walikota Surabaya 2020-2025, sebab tidak berhasil meraih tiket parpol. Selain itu recana lewat jalur perseorangan ditunda karena ada rencana gugatan judicial review tentang PKPU 16, 17 dan 18 terkait tehnis persyaratan calon kepala daerah," terang Gus Din kepada awak media melalui siaran pers, Minggu (06/09/2020).
Tahapan dari KPUD Kota Surabaya, masa pendaftaran dimulai tanggal 4 sampai 6 September 2020 sampai Jam 00.00 WIB. Semua kandidat Bakal Calon Kepala Daerah (Cakada) wajib mendaftar jika ingin maju pada Pilkada 2020 ini.
"Doakan saja di Pilkada Kota Surabaya 2020 ini saya gagal dan Insya Allah di periode atau di Pilkada Kota Mojokerto 2023 saya berhasil. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama ini," pintanya.
Sebelumnya Gus Din sempat mendeklarasikan pencalonannya yang berpasangan dengan Ning Hermin pada 14 Februari 2024 di Surabaya. Ia rencananya menggandeng Dra EC Hermin Ernawati, sosok tokoh perempuan sebagai Bakal Calon Wakil Walikota (Bacawawali) Surabaya. Dimana Gus Din akan berjuang bersama-sama membangun Kota Surabaya.
"Ya kita sempat konsultasi ke KPUD Surabaya, sosialisasi bersama dan mendeklarasikan diri sebagai pasangan Bakal Calon Walikota dan Bakal Calon Wakil Walikota Surabaya. Saya sampaikan maaf dan kita terus berjuang bersama membangun demokrasi di Jatim. Rencana saya maju di Pilkada Kota Mojokerta 2023 dan beliau (red-Ning Hermin) juga maju di Pilkada Bojonegoro 2023," terangnya.
Sebelumnya juga, keinginan maju ini disampaikan Gus Din saat diwawancarai awak media Selasa (14/01/2020) di Surabaya. Gus Din memiliki slogan Surabaya Unggul, Surabaya Maju dan Surabaya Makmur.
"Saya (red-Gus Din/Syafrudin Budiman SIP) menyatakan maju sebagai Bacawali Kota lewat jalur perseorangan. Insya Allah saya sudah menyiapkan persyaratannya untuk bisa lolos dan bertarung di Pilkada 2020 nantinya," kata Gus Din yang pernah ditahan saat Hari Buruh se Dunia, 1 Mei 2002 lalu karena memperjuangkan nasib buruh.
Alumni Sarjana Ilmu Politik FISIP Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) ini yakin bisa memajukan Surabaya yang sudah menjadi City Smart di bawah kepemimpinan Tri Rismaharini. Tinggal kedepannya, kata Gus Din harus dilanjutkan yang lebih progresif dan inovatif lagi.
"Bu Risma is the best deh. Saya masuk Surabaya 1996 seperti kota hantu. Tetapi sekarang dipimpin Bu Risma, sungai dan kali bisa dimanfaatkan, hampir tidak ada kemacetan, gisi masyarakat terjamin, layanan publik terjaga, polusi udah menjadi baik dan tingkat kesehatan serta pendidikan masyarakat meningkat. Tinggal dilanjutkan saja lebih baik," jelas pria yang juga disapa Acong saat masih kuliah ini.
Ketua Umum Presidium Pusat Barisan Pembaharuan (PP BP) ini juga mengatakan, pemimpin Surabaya kedepan perlu tangan yang kuat dan bukan peragu. Kata pria yang bekerja sebagai konsultan media ini, Surabaya masyarakatnya keras dan dinamis, karena Surabaya adalah kota metropolitan.
"Paska Bu Risma perlu, pemimpin yang handal, progresif, inovatif dan cekatan. Kalau bahasa Suraboyo-annya, Bongol alias ngotot dan militan," kata Gus Din yang berjanji meneruskan keberhasilan Walikota Surabaya Tri Rismaharini.
Gus Din memiliki langkah-langkah pemenangan dengan tema, Gus Din Sosok Muda, Progresif dan Inovatif. Katanya, tema ini menjadi strategi dirinya untuk merangkul kalangan muda milenial, komunitas terpelajar, supporter, pekerja/buruh, komunitas etnis dan komunitas agama.
"Saya mengenal Surabaya sejak 1996, kuliah 1998 dan bekerja di Surabaya sejak 2002. Saya sangat paham peta politik Surabaya dan saya tahun harus merangkul siapa saja," katanya.
Terakhir kata Cicit Almarhum KH. Hasan Gipo (Hasan Bisri) Ketua Tanfidziah PBNU pertama kali ini.
Keinginannya maju sebagai Bacawali Kota Surabaya 2020-2025 adalah memperkuat posisi Surabaya yang sudah baik. Sehingga kata Gus Din, perlu dikuatkan dan dipertajam menuju Surabaya lebih baik lagi.
"Insya Allah nawaitunya, Menuju Surabaya Lebih Baik Lah, tidak ada yang lain. Siapapun yang jadi pengganti Bu Risma tinggal meneruskan estafet saja," pungkas Gus Din yang juga Cicit Pahlawan Nasional Almarhum KH Mas Mansyur asal Nyamplungan, Ampel, Surabaya. (red)