Ormas Garis Sukabumi Raya Kembali Audensi Ke 2 Kali Dengan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sukabumi
Ketua ormas Garis Sukabumi Raya , Ade Saefuloh, mengatakan aksi ini merupakan buntut dari aksi-aksi sebelumnya yang telah dilaksanakan di Gedung DPRD Kabupaten Sukabumi yang memang pada waktu itu belum tuntas dikarnakan waktu yang tidak memadai dan juga jawaban dari pihak gugus tugas covid-19 Kab Sukabumi tidak memuaskan terhadap kami
Maka hari ini kami datang kembali untuk meminta pejelasan masalah covid-19 di wilayah Kabupaten Sukabumi terhadap gugus tugas covid-19 Kabupaten Sukabumi
Sementara pada hari ini mereka memberikan jawaban tuntutan kami dan pertayaan dari masyarakat,
Tapi sangat disayangkan jawaban gugus tugas covid-19 Kabupaten Sukabumi tidak ada kesempurnaan, dikarnakan melihat situasi kondisi saat ini masalah virus covid-19 semakin menghawatirkan, karna memang ada beberapa kebijakan pemerintah pusat yang harus di tetapkan, di taati oleh pemerintah daerah, seperti contohnya mall-mall dan pabrik- pabrik sudah masuk kebijakan pemeritah pusat, sementara pemerintah daerah tidak bisa melangkahi kebijakan pemerintah pusat tersebut
Lanjut Ade, sementara untuk permasalahan pedidikan jarak jauh (PJJ) sebagin sekolah sudah terlealisasi mendaptkan kuota Internet untuk pembelajaran dari pihak kemendikbud maupun Kemenag apa yang telah dianggarkan oleh pemerintah. ucapnya
Ditempat yang sama satgas percepatan penanganan covid-19 Kabupaten Sukabumi Ade Setiawan menjelaskan, kami apresiasikan kepada ormas garis yang perduli untuk memberikan masukan, saran dan kritikan pada kami dalam masa pandemik covid-19 saat ini yang masih cukup tinggi di kabupaten Sukabumi,
Yang tentunya saja nanti masukan kritika tersebut akan jadi darah baru, semangat baru dalam melaksanakan tugas untuk memerangi covid-19 ini
Sementara kabupaten Sukabumi saat ini masih bersetatus zona kuning untuk secara parsial perdesa per kecamatan hari ini masih kita susun, dan sudah rekonsiliasi data dengan pihak kecamatan mana-mana saja daerah yang nantinya keluar dari zona kuning, dikarnakan sebungan akan di bukanya tatap muka dalam pembelajaran.
( Iwan Skj)