PEMDES Sukalaksana Sosialisasikan Program Cegah Stunting dan PMT TA 2020.
Garut, beritaekspos.com -
Program Stunting (Gagal tumbuh) menjadi perhatian Pemerintah pusat hingga Pemerintah Desa untuk meningkatkan kesehatan masyarakat untuk menuju Indonesia bebas Stunting, perhatian itu dapat dilaksanakan dengan baik bila didukung oleh berbagai pihak dan Anggaran pemerintah.
Sebagai implementasi dari program itu merupakan tanggung jawab bersama antara masyarakat, petugas kesehatan, dan pemerintah untuk saling mendukung, wujud dari Itu Pemerintah Desa Sukalaksana laksanakan program pemerintah pusat bertempat diula Desa Sukalaksana Kecamatan Banyuresmi Garut Jawa Barat, Rabu, 30/12/2020.
Turut hadir dalam acara program sosialisasi Stunting dan pembagian PMT 2020; Ida Wasilah, S. Tr. Keb (Bidan Koordinator), Eneng Mulyani, S.ST (Bidan Desa Sukalaksana), Syifa Adinda Humaira, Amd, Gz (Bidang Gizi), Fadillah Tresna Syafiyah, S.Tr. Kes (Promosi Kesehatan), Pendamping Lokal Desa Bukhori, MM, Kader posyandu Desa Sukalaksana, dan Pemerintah Desa Sukalaksana.
Kepala Desa Sukalaksana Cepi Lutfi Munawar S, P. di menyapaikan terkait pogram sosialisasi Stunting merupakan langkah kedepan untuk mempertahankan agar tidak adanya balita Stunting, dengan adanya pelatihan kader posyandu dan penambahan makanan tambahan merupakan langkah preventif untuk tidak adanya Stunting, ungkapnya.
Lanjut Cepi untuk kedepannya diharapkan antara kader dan stekholder kepengurusan yang lain di bidang kesehatan adanya kebersamaan dan kebersatuan, dalam bidang mencegah dan sosialisasi stunting untuk bmendukung pencerahan kepada masyarakat, agar Desa Sukalaksana terbebas dari balita stunting, harapnya.
Kami Pemerintah Desa Sukalaksana akan tetap terus berupaya untuk mendukung program Pemerintah Pusat, dengan adanya anggaran Dana Desa untuk mengalokasikan kegiatan pencegahan stunting, dan kesehatan masyarakat, dengan jumlah 45 kader posyandu dari 9 Rw dapat menyampaikan kembali kepada masyarakat program sosialisasi stunting ini, serta dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ini semoga dapat membantu dan menekan pencegahan Stunting, imbuhnya.
Bidan koordinasi (Bikor) Puskesmas Sukaraja Ida Wasilah, S.Tr. Keb, mengatakan sosialisasi Stunting (Gagal tumbuh) sosialisasi ini hanya pemantapan dikarenakan banyak kader yang baru, dari hasil kesimpulannya pendatan untuk di Desa Sukalaksana tidak ada yang Stunting untuk di Tahun 2020 ada juga balita gizi yang kurang sekitar 5 Orang, ungkapnya.
Alhamdulillah dari hasil pembinaan kader sudah mulai paham terhadap pencegahan Stunting, dan juga mau untuk bekerjasama untuk melaksanakan pemantauan terhadap Balita dan ibu hamil yang Resti (Resiko tinggi), tuturnya.
Menurutnya penyebab adanya balita Stunting banyaknya masyarakat yang belum semuanya mau datang ke posyandu untuk mendapatkan informasi kesehatan, sehingga banyak masyarakat yang belum paham terhadap paktor kesehatan mulai dari pemeriksaan kehamilan, serta manfaat ASI eksklusif bagi balita, dan kurangnya imunisasi yang lengkap.
Terkait keluhan dari para kader posyandu yang disampaikan karena ada sudut pandang kapasitas pendidikan dari masyarakat terhadap para kader, kedepan pihak puskesmas Sukaraja akan membina dengan para stekholder dan listas sektor untuk memberikan pembinaan dan pemahaman kepada masyarakat, agar para kader posyandu itu dapat dijadikan ujung tombak indikasi dan informasi Kesehatan masyakarat untuk tingkat bawah, tandasnya.
Salah satu peserta kader posyandu anggur Rw 06 Teja, menuturkan dengan adanya kegiatan sosialisasi pencegahan Stunting ini dapat memberikan wawasan ilmu kesehatan untuk para kader posyandu, dan juga tentang Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
Lanjut Tete mewakili dari kader posyandu Desa Sukalaksana mengucapkan terimakasih kepada Kepala Desa Sukalaksana, dengan adanya pemberian PMT untuk memperbaiki gizi balita, serta materi pencegahan Stunting yang akan disampaikan kepada masyarakat, Pungkasnya
(BENI)