Pemerintah Desa Bagendit, Menyalurkan (BLT-DD) Tahap II ke-112 KPM
GARUT, beritaekspos.com -
Pemerintah Desa Bagendit, menyalurkan BLT-DD tahap II untuk Bulan Juni, Juli, dan Agustus 2021 kepada 112 KPM, yang dilaksanakan di Aula Desa Bagendit dan dilanjutkan penyaluranya kebeberapa Rw yang ada di Desa Bagendit, Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat, Senin, 30 Agustus 2021 Pukul. 16.00 WIB.
Kepala Desa Bagendit, Endang Omardani SE, sebagai Kepala Desa baru Periode (2021-2027), Menyampaikan Alhamdulillah penyaluran BLT Dana Desa untuk tahap ke dua untuk Bulan, Juni, Juli dan Bulan Agustus 2021 sudah terlaksana dengan aman dan tertib, dimulai dari pukul 10.30 WIB sampai dengan selesai.
"Menurutnya dalam pelaksanaan penyaluran BLT-DD tersebut dihadiri oleh Forkompimcam Kecamatan Banyuresmi untuk menyalurkan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang dilaksanakan di Aula Desa Bagendit, dan dilanjutkan menyalurkan kepada tiap KPM ditiap Rw didampingi Babinsa Desa Bagendit Sertu Mahpudin, dan dihadiri oleh para Rw serta Perangkat Desa"
Adapaun penarima BLT Dana Desa untuk Bulan Juni, Juli dan Agustus 2021 tersebut ada perubahan KPM, tetapi untuk jumlah KPM tetap sama 112 KPM, sesauai hasil musyawarah Desa khusus (Musdesus) pada hari Rabu, 25 Agustus 2021 bersama para Ketua Rw, Ketua BPD, bersama pendamping Kecamatan Banyuresmi. Ungkapnya
Dari hasil verifikasi dan validasi penerima KPM BLT-DD perubahan tersebut sesuai ajuan para Rw, dengan tujuan jangan sampai yang sudah menerima bantuan dari program PKH, BPNT, dan BST 2021 mendapatkan lagi bantuan BLT-DD, dikarenakan pada Bulan Agustus 2021 Penerima BLT-DD, ada yang mendapatkan bantuan BST Kemensos'21". Ujarnya
"Dengan adanya bantuan BLT-DD tersebut, untuk warga masyarakat yang terdampak PPKM khususnya di Desa Bagendit yang hampir 80%, urban ke Jakarta sekarang tidak bisa bekerja, selain itu juga untuk membantu masyarakat yang punya penyakit kronis atau menahun"
"Saya berharap satu hal yang sangat positif, alangkah baiknya nanti, BLT Dana Desa selain dimanfaatkan untuk membatu meringankan kebutuhan poko, dan dapat juga digunakan untuk pemulihan ekonomi dimasa pandemi Covid-19. Pungkasnya
(Beni)