Bupati Garut Instruksikan, Rumah Sakit Medina Tidak Boleh di Hari Pertama Memungut Uang Muka
GARUT, beritaekspos.com -
Bupati Garut, Rudy Gunawan, menghadiri acara penandatangan nota kesepakatan antara Rumah Sakit (RS) Medina dengan BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, Jasa Raharja, Taspen, Asabri, Kimia Farma, Biofarma, dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut, yang digelar di RS Medina, Jalan Raya Wanaraja, Desa Cinunuk, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, Selasa Pagi, 05/10/2021
Bupati Garut, Rudy Gunawan, dalam sambutannya menyampaikan dirinya mengintruksikan RS Medina harus memprioritaskan pelayanan kepada para pasien.
"(Pernah) Ada orang yang nyimpan KTP, cuman punya uang 300 ribu, (saya instruksikan) cek, dan ternyata (masyarakat) tidak mampu, saya instruksikan supaya rumah sakit ini tidak boleh dihari pertama memungut uang muka, saya mau berguru ke (RS) Jasa Kartini," Tegasnya
"Dalam sambutannya, Bupati Garut juga mengajak Rumah Sakit Intan Husada untuk segera bekerja sama dengan BPJS Kesehatan"
"Nah tentu Saya berharap (RS Medina) ini menjadi bagian (solusi) kesulitan kita, karena kita perlu 2 ribu bed untuk orang miskin"
"Makanya Pak Dokter Eddy, Pak Dokter Maskut, sebagai pemilik Intan Husada, dan Pak Dokter Eddy sekarang jadi Direktur, cepatlah kerja sama dengan BPJS kesehatan," Ucapnya.
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Tasikmalaya, Agus Ramlan, mengucapkan rasa terima kasihnya kepada jajaran direksi RS Medina, hingga akhirnya pihak BPJS Kesehatan dan RS Medina bisa mewujudkan kerja sama satu sama lain.
Ia menuturkan, proses agar bisa bekerja sama dengan BPJS kesehatan memang memerlukan proses yang cukup melelahkan. Namun, itu semua hanya untuk kepentingan masyarakat semata.
"Memang prosesnya cukup melelahkan, semata-mata apa yang kami lakukan adalah untuk kepentingan bagi masyarakat yang mendapatkan pelayanan di rumah sakit ini," tutur Agus.
Di tempat yang sama, Direksi PT. Medika Medina Gunawan Kokon Darmawan, mengatakan, pihaknya banyak melakukan persiapan dalam menjalankan program BPJS ini, salah satunya dengan belajar ke RS Jasa Kartini Tasikmalaya.
"Selama 4 bulan terakhir ini, saya banyak mondar mandir ke Tasik karena saya belajar bagaimana bisa (supaya) menjadi rumah sakit yang siap menjalankan program BPJS, kalau tidak ada support, tidak ada arahan, tidak ada bimbingan dari bapak (Direktur RS Jasa Kartini), kiranya kami tidak bisa sampai pada hari ini," kata Kokon.
Ia memaparkan setelah RS Medina menerima layanan BPJS, pihaknya akan tetap berusaha untuk menjaga mutu pelayanan kepada masyarakat.
"Memang lelah pak, 4 bulan saya kurang tidur, nyiapin ini itu dan sebagainya, tapi mudah-mudahan hari ini membuahkan hasil dan akhirnya menjadi beban bagi kami ketika kami menerima layanan BPJS, maka kami harus menjaga mutu pelayanan untuk masyarakat, harus menjaga mutu kepada seluruh masyarakat pengguna BPJS, baik itu (BPJS) kesehatan (dan) tenaga kerja, dan juga yang lainnya." Tandasnya.
Dalam kesempatan ini, Kokon berterima kasih kepada jajaran direksi dari RS Medina, atas kerja keras dan kerja sama dari semua unsur, sehingga RS Medina bisa melakukan penandantangan MoU dengan beberapa pihak salah satunya BPJS Kesehatan. Pungkasnya
(Beni)