ASN Harus Bisa Beradaptasi dan Bergerak Cepat Hadapi Pandemi Covid-19
GARUT, beritaekspos.com -
Kepala Diskominfo Garut, Muksin, mengatakan, masyarakat khususnya para Aparatur Sipil Negara (ASN) harus bisa beradaptasi dan bergerak cepat dalam menghadapi pandemi Covid-19, yang saat ini telah muncul varian terbaru, yaitu omicron.
“Kita tidak boleh lengah karena pandemi ini belum berakhir, (kita) masih menghadapi ancaman munculnya varian virus baru yang menurut para ahli di WHO bisa menular secara cepat,” ucap Muksin saat memimpin apel gabungan di halaman Kantor Kecamatan Peundey, Kabupaten Garut.
Kegiatan ini merupakan rangakain kegiatan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Garut dalam kunjungan kerja ke Kecamatan Peundeuy, Kabupaten Garut, Senin (24/1/2022).
Muksin mengajak seluruh pihak untuk dapat menyukseskan vaksinasi di masing-masing kecamatan, agar target vaksinasi Kabupaten Garut bisa tercapai.
“Hal itu berarti diperlukan upaya-upaya keras dari kita semua untuk membentuk herd immunity, salah satunya adalah dengan mempercepat proses vaksinasi baik untuk dosis I, dosis II, maupun dosis III,” lanjutnya.
Dalam kesempatan ini, Kepala Diskominfo Garut berkesempatan meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Posko Terpadu yang berlokasi di Desa Toblong, Kecamatan Peundeuy, Kabupaten Garut.
Kepala Desa Toblong, Kecamatan Peundeuy, Musalahudin, menerangkan bahwa 75% masyarakat di desanya sudah melaksanakan vaksinasi Covid-19 dosis pertama.
Namun, ia menyebutkan, banyak masyarakat yang merasa cukup dengan vaksinasi dosis pertama saja. Maka dari itu, ia berinisiatif melakukan vaksinasi Covid-19 dosis kedua dengan cara _door to door_ kepada masyarakat.
“Tapi saya sebagai Kepala Desa sama Tim Vaksinasi dan Kesehatan melakukan (inisiatif) semaksimal mungkin kegiatan vaksin untuk dosis II dengan posisi _door to door_ ke seluruh masyarakat Desa Toblong, mungkin itu salah satunya yang akan mencapai target di posisi 75% untuk Desa Toblong untuk vaksinasinya," ucapnya.
Ia menerangkan, antusiasme masyarakat yang mengikuti vaksinasi sebagian besar adalah dari kalangan usia 50 tahun kebawah.
"Tapi kalau posisi yang dari usia mulai 50 ke atas mungkin itu beberapa hal alasan yang punya sakit menahun. Kadang-kadang diperiksanya yang darah tinggi, tekanan darah nya tinggi, itu makanya tidak bisa di lakukan dengan vaksinasi mungkin itu,” lanjutnya.
Ia berharap, Desa Toblong bisa mencapai target vaksinasi sebanyak 75%. Pihaknya mendukung penuh kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah kecamatan maupun desa, dalam rangka mencapai target vaksinasi. Pungkasnya
(Beni)