MUI Desa Bagendit Gelar Pengajian Bulanan
GARUT, beritaekspos.com -
Pengajian Bulanan Desa Bagendit, sebagai penceramah Ketu MUI Kecamatan Banyuresmi bertempat di Yayasan Hudatul Ummah, Kampung Rancapari Rt. 01/02 Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut, Sabtu, 29 Januari 2022
Menurut Ketua MUI Kecamatan Banyuresmi KH. Badrul Munir Ghazali, M.Ag Menyampaikan umat Islam diwilayah Kecamaatan Banyuresmi harus mewaspadai akan adanya paham Radikalisme, artinya mengkafirkan orang Islam, atau menuduh orang Islam kafir karena dianggap bukan dari golongannya.
"Mereka yang memliki pemahaman radikalisme itu, selain mudah mengkafirkan, mereka pun memahami bahwa Negara Indonesia (NKRI) yang sah ini dianggap Negara Thaghut, itu paham yang sangat salah besar. Maka dari itu Umat Muslim seyogianya harus Istikomah, dan mengikuti ajaran Rasulullah SAW sebagai pembawa risalah Rahmatan lillalamin" tegas Munir.
"Selajutnya mengenai arti sabar dan shalat itu sebagai penolong dalam tema pengajian tersebut memiliki makna yang luas, Shalat dan sabar bukan hanya main-main tetapi sabar dan shalat yang sungguh-sungguh, dengan keyakinan harus betul-betul sampai kepada Allah SWT"
"Karena kunci kesuksesan, keberhasilan, ketenangan jiwa manusia didunia ini pasti akan bisa diraih dengan sabar selalu mengucapkan Inalillahi wa Inna ilaihi Raji'un saat menghadapi musibah, mengembalikan apaun yang terjadi kepada Allah SWT dan melaksanakan shalat juga sebagai tempat memohon pertolongan".
Ditempat yang sama Ketua Pimpinan ponpes Hudatul Ummah Ustad. Sumpena Abdullah, S.Ag menuturkan dalam menghadapi perkembangan paham radikalisme, dan juga sebentar lagi wisata Situ Bagendit akan segera diresmikan maka semua lembaga desa Bagendit harus berperan aktif memagari paham tersebut dan juga dampak lingkungan sosial agar kemajuan tersebut berdampak maslahat dan manfaat. Ujarnya
Selain itu pengajian desa ini sebagai sarana pengajaran atau pembinaan bagi masyarakat Desa Bagendit, karena saat ini masyarakat ditempa dengan berbagai pemahaman, pengajian Desa ini bertujuan menguatkan komunikasi menguatkan ukhuwah juga tentunya untuk menambah keilmuan dan wawasan keagamaannya.
Saya berharap masyarakat Desa Bagendit tentunya masyarakatnya agamis, bisa menjaga anak-anaknya dengan baik, karena maju dan mundurnya agama itu tergantung para penganut, karena rusaknya agama itu bukan dirusak dengan agama lain, justru dirusak dengan penganutnya yang sudah meninggalkan ajaran agama Islam yang sebenarnya. Pungkas Ustad Sumpena.
Dalam acara tersebut dihadiri oleh Babinsa Sertu Mahpudin, dan Babinkamtibmas Bripka Dudi Irawan, unsur Pemerintah Desa Bagendit, para ketua Rw, jamaah pengajian Se-Desa Bagendit.
(Beni)