PLT DLH Kota Sukabumi Hadiri BRIN Pengolahan Sampah. Menjadi Kompos DI Hotel Balkony" Sampah Yg Masuk TPA 180 Ton Perhari
SUKABUMI, beritaekspos.com -
Kepala Plt. Dinas lingkungan hidup kota Sukabumi. menghadiri acara komisi VII DPR-RI, dr. Ribka Tjiptaning. bersama mitra kerja kegiatan Berbakti untuk negeri badan BRIN (Badan Riset Inovasi Nasional). pelatihan pengelolaan sampah menjadi kompos, di ballroom Hotel Balcony Kel. Selabtu Kecamatan Cikole. Kota Sukabumi, Jumat 14/10/2022).
Kepala Dinas lingkungan hidup kota Sukabumi. Ir. Hj.Endah Aruni M.T memaparkan, Intinya kita menyambut dan terimakasih sekali dengan ibu dr.Ribka Tjiptaning dari komisi VII DPR RI fraksi PDIP Perjuangan, bahwa punya keinginan punya motivasi untuk mendorong masyarakat Sukabumi pengelolaan sampah ,"terangnya kepada Beritaekapos.com.
" bersinergi dengan BRIN (badan riset inovasi nasional) untuk pengelolaan sampah dan menjadikan kompos, seperti beliau sampaikan bahwa supaya masyarakat Sukabumi bisa mengolah sampah di TPA saja , tapi di rumah tangga juga seperti dirumah-rumah sendiri harus Tempat.
Pada intinya kata Ir. Hj.Endah Aruni M.T menambahkan, intinya sampah itu tidak semua masuk ke TPA (tempat pembuangan sampah) tapi di olah dulu di hulu nya, di rumah tangga nya, di kelola supaya jadi kompos. sampah ada dua yaitu sampah' Organik dan An Organik, untuk Organik nya bisa di olah Menjadi kompos,"singkatnya.
yang residu nya baru masuk ke TPA, jadi intinya supaya TPA kita itu awet, karena TPA hanya 10 . 8 hektare, tinggal 1,2 hektare yang sekarang di kerjakan oleh proyek APBN(anggaran pendapatan dan belanja negara) yang 3 tahun tidak kunjung selesai,"sambungnya.
Menurutnya kita hanya ada tanah yang di TPA itu di depan hanya sekitar 500 meteran dengan kondisi 180 ton per hari kita kerepotan, jadi dari pemerintah kota Sukabumi. di Anggaran juga ada untuk penataan gorong -gorong nya dan, hari ini bertepatan dari kementrian akan hadir ke kota Sukabumi, sudah ada di TPA, serta di lanjutkan di masukkan untuk tahun 2023, jadi di tunggu DLH (dinas lingkungan hidup) itu di TPA(tempat pembuangan sampah) sekarang itu mensurvey, apa saja yang bisa di anggar kan di tahun 2023.
Sebagaimana saya menghimbau pada masyarakat kota Sukabumi, BRIN ini adalah suatu (badan riset inovasi nasional ). yang memang punya ilmu -ilmu baru yang bisa menginovasikan mengimplementasikan masalah kompos di masyarakat seperti itu .
Jadi harapan kami kepada TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) di kawasan wisata merupakan sistem KSM, yaitu terdiri dari (ketua, sekretaris dan bendahara )bisa menyerap ilmu nya sebanyak-banyaknya, supaya bisa mengedukasi kepada masyarakat semuanya, imbuhnya.
Peran pendidikan untuk kompos itu sangat penting. Paling efektif adalah pembuatan kompos tapi jangan lupa kita di sini juga ada edukasi kampung magut di Cikundul, Mudah-mudahan sampah organik itu di manfaatkan semaksimal mungkin, baik untuk pakan magut maupun untuk kompos.
"sebenarnya saya itu ingin mencetuskan bahwa perwali, dari perwali bahwa di dalam isinya itu seluruh ASN (aparatur sipil negara), bukan hanya ASN saja tapi karyawan dan karyawati di kota Sukabumi. mengelola sampah di dapur nya atau di hulunya, jadi nanti ada namanya Biopoli sampah, jadi nanti itu bukan hanya kalau komposkan, rada ribet ya, kalau Biopoli yang saya lakukan di rumah saya kalau sudah masak langsung masukan ke lubang Biopoli, nanti akan dengan sendirinya di makan cacing segala macam itu 2 minggu sudah jadi kompos,"tutupnya.
Ronald A