Breaking News

Kadisdik Kota Sukabumi Hasan Ashari " Festival Tunas Bahasa Ibu Upaya Menjaga Kelestarian Bahasa Sunda





SUKABUMI, beritaekspos.com - 
Kadisdikbud Kota Sukabumi dan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP). Serta Kelompok kerja guru (KKG), Festival tunas bahasa Ibu jenjang SD jeng SMP sa- kota Sukabumi.

Hal itu dikatakan kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Sukabumi Mohammad Hasan Asari, saat diwawancarai beritaekspos.com di Gor sekolah SMPN 10 kota Sukabumi, Rabu (08/02/2023).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Sukabumi Mohammad Hasan Asari mengatakan, festival Tunas Bahasa Ibu ini adalah satu upaya dalam menjaga kelestarian bahasa Sunda, serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya, di Indonesia ini ada sekitar 718 (tujuh ratus delapan belas) bahasa daerah yang tentu setiap daerah punya kewajiban untuk melestarikannya. 

"Mudah-mudahan ajang festival bahasa ibu ini, menjadikan salah satu dorongan dan motivasi kepada para peserta didik juga para bapak dan ibu gurunya, untuk tetap konsisten membudayakan bahasa ibu dalam kegiatan komunikasi sehari-hari,"bebernya Hasan Asari.

sementara itu dia mengatakan, Persiapan 2023 hari ini pusat masih melakukan konsolidasi,biasanya kegiatan pada tingkat provinsi nya itu, yaitu pada bulan September, jadi hari ini pusat dan daerah sedang berkoordinasi tentang bagaimana agar ini bisa berjalan secara konsisten dan terus menerus. 

Lanjut dia Semua sekolah memiliki kurikulum bahasa Sunda, jadi ini adalah salah satu kurikulum mulok Jawa Barat, sehingga semua sekolah berkewajiban untuk menerapkannya dalam kurikulum yang ada pada saat ini. 

Perwakilan itu dari tujuh mata lomba semuanya, 28 orang yang berangkat ke Jawa Barat kemarin. 

"Minimal dari tujuh mata lomba ini ada yang mewakili jadi juara, baik juara 1, 2, 3 ya minimal mereka pulang ke 28 nya ini membawa Piagam penghargaan, baik juara 1 yang kita harapkan yang paling optimal, kalaupun tidak ada tetap di juara walaupun harapan jadi pulang mereka semua membawa Piagam.

Diwaktu yang sama Kepala Sekolah SMP negeri 10 kota Sukabumi Supriyadi, memaparkan, atas nama PJPP dari MGMP bahasa Sunda kota SukabumiFTBI ini merupakan singkatan dari Festival Tunas Bahasa Ibu, merupakan program kerja yang diusung oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan tingkat nasional, bekerjasama dengan bale bahasa tingkat provinsi, selanjutnya dilaksanakan oleh kelompok kerja guru, baik MGMSMP(musyawarah guru mata pelajaran sekolah menengah pertama) atau kelompok kerja guru dari SD(sekolah dasar) yang khususnya bahasa Sunda. 

"Dan alhamdulillah dalam pelaksanaannya mendapatkan apresiasi dan dukungan luar biasa, baik itu dari pemerintah daerah, dari dinas pendidikan sendiri termasuk dukungan dari para K3S(kelompok kegiatan kepala sekolah) dan MKKS(Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) SD SMP. 

Selanjutnya ia menjelaskan, sehingga dalam pelaksanaannya kegiatan ini, bisa terlaksana dengan lancar .kegiatan ini kurang lebih ada tujuh mata lomba, selanjutnya peserta nya ada 168 peserta. 

Dan alhamdulillah untuk tingkat provinsi baik tingkat SD SMP kita sudah melahirkan kurang lebih 7 penghargaan tingkat provinsi itu yang sudah dilaksanakan. 

Untuk pelaksanaannya ada 3 jenjang, yang pertama tingkat kecamatan dulu, selanjutnya diambil tingkat kota selanjutnya yang terbaik dibawa ke tingkat provinsi. 

Lebih jauhnya Supriyadi mengatakan, Dari kota Sukabumi diantaranya, mungkin nanti yang lebih jelasnya dengan ketua pelaksana, tapi diantaranya yang pertama ada lomba mengarang, selanjutnya ada lomba ngabodor sorangan dan itu juga mendapat kejuaraan, selanjutnya kita punya dari aksara Sunda mendapat kejuaraan, selanjutnya dari yel-yel kita juga mendapatkan penghargaan, selanjutnya dari ngadongeng pun kita mendapatkan penghargaan termasuk dari membaca puisi pun alhamdulillah kita mendapatkan penghargaan baik yang SD ataupun SMP. 

Harapnya kegiatan ini bukan hanya sebatas lipstik, tapi kegiatan ini merupakan upaya, usaha dalam rangka membenamkan sebuah kecintaan terhadap pelaksanaan berbudaya, berbahasa yakni budaya dan bahasa Sunda khususnya dikalangan penerus kita, di generasi muda khususnya di kalangan para pelajar. 

"Adapun lomba hanya sebuah alat saja, dimana mereka bisa mengenal keanekaragaman budaya dan bahasa Sunda, sehingga nanti di harapkan mereka memiliki sebuah kebanggaan, sebuah keinginan untuk terus melestarikan bahasa dan budaya Sunda ini.

NL.



BACA JUGA BERITA LAINNYA