Breaking News

Hari Kesiapsiagaan Bencana 26 April : Tingkatkan Ketangguhan Desa, Kurangi Resiko Bencana




MEDAN, beritaekspos.com - 
Letak geografis wilayah Indonesia yang berada di Ring of Fire atau Cincin Api Pasifik,  pertemuan  tiga lempeng tektonik yakni Lempeng Indo-australia,  lempeng Eurasia dan lempeng Pasifik. 

Keberadaan  Ring of Fire yang meliputi wilayah  Indonesia  inilah yang menyebabkan rawan dilanda bencana gempa bumi,  gunung berapi hingga tsunami. 

Kita baru saja dikagetkan oleh Gempabumi Tektonik M.7.3 di Pantai Barat Sumatera,  Kabupaten Kepulauan  Mentawai, Sumatera Barat dan berpotensi Tsunami, pada Selasa 25 April 2023 pukul 03.00.57 WIB. 
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6.9

Dalam  Memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana yang jatuh pada Rabu  26 April 2023 dengan mengangkat tema "Tingkatkan Ketangguhan Desa,  Kurangi Risiko Bencana".

Hari Kesiapsiagaan Bencana ini memang harus di rutinkan untuk membangun kesadaran  masyarakat bahwa bencana itu urusan bersama,   irisikonya dapat dikurangi dengan mengelola dengan baik kearifan lokal

Tradisi dalam memperingati  HKB diwarnai dengan memukul kentongan,  membunyikan alat peringatan bencana (sirine dan alarm)  pada pukul 10.00 pagi. 

Dalam bincang-bincang dengan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah  Sumatera Utara,  Tuahta Saragih,  BPBD Sumut akan adakan  simulasi  dengan menggunakan sirine sesuai petunjuk BNPB. 
Sedangkan untuk upacara tingkat Provinsi akan dilaksanakan pada bulan Mei 2023.

Tuahta Saragih menyatakan, Saya  juga sudah  minta dukungan seluruh OPD Pemprovsu untuk melakukan simulasi serta menggunakan twibbon HKB sesuai arahan BNPB. 

BPBD Sumut akan mengundang seluruh BPBD Kab/kota beserta mitra BPBD Prov/Kab/Kota, TNI/Polri, Destana,  Kencana, SMAB.

Ditanya lebih lanjut oleh Abdul Aziz  apakah unsur Relawan akan dilibatkan? Tuahta Saragih menjawab pasti pak.. Insya Allah kita akan undang dalam rapat persiapan nanti," ujarnya.

Karena Indonesia  rawan terhadap bencana bukan saja yang disebutkan diatas  tapi juga rawan bencana longsor,  banjir,  kekeringan dan kebakaran hutan sangat diperlukan kerjasama Penta-Helix atau multipihak dimana unsur pemerintah, akademisi, badan usaha,  masyarakat atau komunitas dan media  bersatu padu dan berkoordinasi, ujar Aziz yang juga Penasehat Komunitas Siaga  Bencana (KOGANA) sumatera Utara ini.

S.Hadi Purba

BACA JUGA BERITA LAINNYA