Ciptakan Pemilu Damai Jauhi Hoaks Dan Provokasi
SUKABUMI, beritaekspos.com -
Ketua Umum Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Dr. Suriyanto,PD.SH.MH.M.kh. mengatakan Menghadapi tahun politik, kita dipertontonkan dengan narasi-narasi yang bertebaran di media sosial, bila tidak disikapi dengan jernih, bisa merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. 14/6.
Jika kita lihat perkembangan yang terjadi di media sosial sekarang, opini diangkat sebagai kebenaran bukan faktanya, dengan menggunakan berbagai cara termasuk menggunakan pasukan buzzer.
Pesta demokrasi tahun 2024 yang sudah di depan mata, diciderai dengan bermunculannya isu-isu negatif di media sosial dengan berbagai konten hoaks, fitnah dan berbagai teori pembusukan yang di lancarkan oleh orang-orang yang tidak memiliki hati untuk menciptakan kedamaian dan kesejukan di ruang siber.
Mensikapi, konten-konten hoaks yang kian marak yang bermuatan ujaran kebencian, hendak nya para generasi muda dapat turut berperan serta dan bekerja sama dengan pihak - pihak pemersatu bangsa untuk memerangi hal tersebut.
Untuk menangkal konten negatif yang disebarkan oleh kelompok - kelompok yang tidak bertanggung jawab yang sengaja menciptakan hal tersebut baik untuk kepentingan pribadinya maupun kepentingan kelompoknya, seperti ada di beberapa grub WA yang didalamnya para tokoh tetapi isi kontennya tidak satupun mencerminkan satu budaya kebaikan untuk membangun narasi - yang baik dan sejuk dalam menghadapi pemilu di 2024 ini.
Penyebaran berita-berita hoaks, hate speech dan lainnya, bisa berujung pada kegaduhan dan bisa memporak porandakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Berita hoax menimbulkan keresahan dari berbagai pihak termasuk pemerintah dan masyarakat. Hoax menimbulkan konflik di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk dalam berbagai perbedaan ideologi di bidang politik maupun sara.
Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama terutama para generasi muda untuk dapat ikut berperan serta memerangi isu yang tidak terpuji dan hoaks demi kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia kedepan lebih baik.
Sudah saatnya kita kembali untuk menyejukkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dengan mengedukasi penggunaan media sosial untuk menangkal konten-konten hoaks dan fitnah, agar kegaduhan bisa diredam. Apalagi di tahun politik jelang digelarnya pesta demokrasi pemilu dan pilpres 2024. Mari kita sejukkan kehidupan berbangsa dan bernegara kita.
Mari kita ciptakan pemilu damai dengan menyuguhkan narasi yang benar tidak fitnah, tidak saling serang antar pendukung pada calon yang di usung, tidak menyebar fitnah hanya untuk kepentingan segelintir atau karena ingin mendapat jabatan atau kekuasaan, sebaiknya dalam mengusung calon pemimpin nya masing - masing lebih baik adu gagasan dan program kerja calonnya,untuk menciptakan pemilu damai di tahun 2024 yang sebentar lagi kita laksanakan.
Endang