Breaking News

Dubes RI untuk Maroko dan Mauritinia, Drs. H. Hasrul Azwar Kunjungi Lembaga Pendidikan Al-Fachran.




MEDAN, beritaekspos.com - 
 Lembaga Pendidikan Al-Fachran, Tanjung Anom, Kabupaten Deli Serdang mendapat  kehormatan atas kunjungan Duta Besar  RI untuk Maroko dan Mauritinia, Drs. H. Hasrul  Azwar, M.M pada Kamis (15/6/2023).
Demikian disampaikan  Pembina Yayasan,  Prof. Dr. H. Fachruddin Azmi,  MA.

Dalam sambutannya Prof. Fachruddin Azmi  mengucapkan apresiasi atas kehadiran Yang Mulia Drs. H. Hasrul  Azwar Duta Besar  untuk Maroko dan Mauritinia,  hadir dalam pertemuan ini Abdul Aziz  Majelis  Syuro DDII Sumut,  Muhammad  Agus Salim  Laznaz DDII Sumut , MUI kecamatan Pancur Batu, Pembina, para Guru-guru,  para murid, turut membersamai pengurus STAIJM Tanjung Pura, dan undangan lainnya.

Pidato H. Hasrul Azwar pentingnya lembaga pendidikan dan saya sangat memahami  suka duka mengurus pendidikan, suka duka membina pendidikan, suka duka membina murid, dan suka duka mengurus yayasan. 
Karena saya pembina SDIT  dan sangat paham permasalahan  lembaga pendidikan, " ujarnya. 

Lanjut Hasrul dalam kesempatan  ini saya akan banyak berbicara kepada murid-murid dan siswa, tanamkan cita-cita kalian sejak dini. 
Tidak ada yang tidak mungkin kalau Allah sudah berkehendak. 

Beliau berkisah bahwa Joko widodo sebelum menjadi Presiden  hanyalah tukang kayu,  tukang meubeler yang membuat perabot,  lemari, kursi,  bangku dan lain sebagainya. 

Duta besar yang berdiri  di depan kalian sekarang ini dulunya adalah tukang batu,  loper koran,  jualan kopi,  dan guru, itu dulu saya bersama  Prof. Fachruddin kenang Hasrul Azwar. 

Sekarang saya mendapatkan segalanya,  saya wakilnya Pemerintah  Indonesia di Maroko dan Mauritinia. 
Tidak mustahil akan lahir para pemimpin masa depan dari yayasan Al-Fachran ini, excellent. 

Orang Arab mengatakan dengan sangat singkat tentang keberhasilan itu:

Man Jadda  wajada, barangsiapa yang bersungguh-sungguh, dia pasti akan berhasil.

Motto kalian adalah,  belajar,  belajar,  dan belajar untuk persiapan menjadi pemimpin masa depan. 
Allah menjanjikan dalam Al-Qur'an   orang yang berilmu derajadnya, tingkatnya,  wibawanya berbeda dengan orang yang tidak  berilmu (tidak berpendidikan). 

Diakhir motivasinya kepada para siswa, mengisahkan tentang Gubernur Mesir, Amru bin Ash menyampaikan  kepada Khalifah Umar ibnu Khatab di Madinah bahwa Air sungai nil kering,  Sang Khalifah menulis 
 surat kepada Amru bin  Ash untuk dihanyutkan ke sungai Nil,  tahukah kalian  apa isi surat tersebut:

Hai sungai nil seandainya engkau mengalir  atas kemauan mu sendiri maka berhentilah mengalir,  tapi kalau kamu mengalir atas perintah Allah, maka teruslah mengalir. 
Hingga saat  ini sungai  nil tidak pernah kering. 

Lanjutnya,  beliau berpesan bahwa setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan  apa yang diusahakannya. 
Pada akhir acara dilaksanakan sessi foto dan makan bersama di kediaman Prof. Fachruddin  Azmi.

(S.Hadi Purba)

BACA JUGA BERITA LAINNYA