Breaking News

Saluran Irigasi Tertimbun Longsor, 570 Hektar Lahan Sawah di Cikembar Terancam Kekeringan




SUKABUMI, beritaekspos.com - 
Saluran daerah irigasi (DI) Cicatih di Dusun Cicatih, Desa Cimanggu, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, tertimpa material longsoran sejak beberapa bulan yang lalu. Akibatnya, ratusan hektar sawah petani di dua desa yakni Desa Cimanggu dan Desa Sukamaju mengalami kekeringan.

Kepala Desa Cimanggu Baenuri Samsi menyampaikan, kami sedang berupaya terkait penanganan longsor tersebut bekerjasama dengan warga masyarakat untuk melakukan kerja bakti evakuasi material longsor.

Sebelumnya kami juga sudah mengeluarkan surat langsung kepada dinas PU kabupaten Sukabumi, menginformasikan bahwa di Desa Cimanggu telah terjadi dua kali longsor yang mengakibatkan saluran irigasi Cicatih tertutup material longsor,"Kata Baenuri Samsi kepada Beritaekspos.com Selasa (20/06/2023).

Baenuri mengatakan, akibat longsor tersebut para petani di dua wilayah Desa Cimanggu dan Desa Sukamaju yang mengolah kurang lebih sekitar 570 hektar areal persawahan sampai hari mengalami kekeringan.

Masyarakat saat ini mengharapkan adanya realisasi perbaikan atau pengangkatan material longsor yang menimbun badan irigasi tersebut,"Ujarnya.

Upaya saat ini yang kami lakukan bersama warga masyarakat sampai menghimpun dana dari para pemilik sawah untuk menangani longsor tersebut.

"Ada sih informasi dari pihak PSDA karna irigasi tersebut adalah irigasi teknis. kewenangan dan kebijakan nya ada di PSDA, tapi setelah kami beberapa kali mengajukan sampai hari ini belum ada tanggapan yang pasti,"Ucap Baenuri.

"Nah kemarin sambung Baenuri, kami  menekan kembali agar pihak PSDA menurunkan alat berat selaku penanggung jawab penanganan bencana longsor tersebut.

Rencana hari Rabu sekarang pihak PSDA akan melakukan pertemuan untuk mengupayakan alat berat tersebut,"kami sudah melaksanakan swadaya masyarakat untuk menyiapkan adanya pohon kelapa untuk akses jalan alat berat menuju lokasi.

Dana yang dihimpun dari masyarakat kami gunakan untuk upah kerja dan pembelian pohon kelapa. agar alat berat bisa masuk karna kalau melihat situasi dan kondisi saluran tidak memungkinkan untuk bisa dilewati tanpa adanya jembatan,"Bebernya.

Irigasi tertimbun longsor sudah hampir dua bulan. longsor pertama terjadi pada awal bulan Mei 2023 dan longsor kedua terjadi pada bulan Juni 2023. dan itu sudah dilakukan swadaya untuk pengerukan material longsor oleh warga masyarakat pada longsoran pertama. namun belum beres pengangkatan sudah tertimbun lagi oleh longsoran kedua.

Karna situasi sangat berat, akhirnya kami mencari solusi untuk bisa segera mengatasi longsoran tersebut dengan meminta bantuan pihak dinas terkait untuk bisa mendatangkan alat berat.

Panjang irigasi yang tertimbun longsor itu sekitar 30 meter, sehingga air tidak bisa mengairi lahan pertanian warga dari dua desa tersebut, dan untuk mengairi sementara hanya mengandalkan tadahan air hujan,"Cetusnya.

Dari 570 hektar lahan sawah hanya sekitar 10 persen yang mereka bisa sawahnya ditanami, sisanya mayoritas tidak bisa ditanami padi hanya palawija. 

Dengan kondisi seperti ini, kami dari pemerintah desa berharap dinas terkait segera memberikan bantuan atau perbaikan saluran tersebut agar pasokan air bisa kembali normal mengalir ke lahan pertanin warga,"Pungkasnya. (d/o)
BACA JUGA BERITA LAINNYA