Breaking News

PONPES DZIKIR AL- FATH GELAR SEMINAR PASKA GEMPA CIANJUR




SUKABUMI, beritaekspos.com - 
Pimpinan Ponpes Dzikir Al - Fath Prof Dr Fajar Laksana mengatakan 
Penanganan bencana alam di Kab. Cianjur selama 7 bulan pesantren dzikir Al- fart Sudah membentuk ro mode kemudian kita sumbangkan pemikiran kita atas dasar praktek penanganan Bencana alam ke pihak pemerintah melalui Dinas sosial provinsi Jabar mudah mudahan akan jadi masukan- masukan, sabtu,8/7/2023.

Cara Pendekatan dengan 4 Pariabel dan 6 dimensi,pareabel pertama ketika penanganan bencana pertama kita dengan pakai cara Islam, pengobatan ke 2 dengan cara sisi Iman dan ketaqwaan jangan sampai aqidah runtuh dengan adanya bencana lalu pendekatan dengan pendidikan edukesen dan dari tujuh bulan itu ponpes Al al- fart terus melakukan pendekatan pendekatan
Dengan yayasan mengetuk pintu langit dan jamaah Al -fath serta di pelopori STMIK Al - Faht. 

Setelah melakukan manajemen bencana yg pertama kita lakukan adalah traupic hiling dengan membuat sekolah alam untuk anak anak dan pengajian orang tua,dan kita juga memberikan makanan setiap hari, pokoknya makanan kita droup semuanya setiap hari karena mereka tidak bisa makan. 

Kita juga di lokasi bencana membangun tenda tenda darurat membangun toilet, membangun sekolah darurat dan yg paling besar yaitu membangun masjid dengan anggaran sekitar Rp 500 juta. 

Terus kita juga membantu masalah kewirausahaan karena dengan adanya bencana pasti akan timbul kemiskinan dan Alhamdulillah pondok pesantren dzikir Al - Fath meminta bantuan kepusat pelayanan sosial Griya Binakarya karena di griya Binakarya ada program penanganan sosial warga yang duafa karena miskin itu ada miskin karena bencana, karena mereka tidak bisa bekerja, dan sudah disepakati dalam pertemuan tadi," ucapnya .

Selain menyampaikan ro mode ke Wali Kota Sukabumi karena bencana ini pasti akan terjadi lagi jadi nantinya kalau timbul bencana jangan darurat lagi - darurat lagi, 

Jadi ketika datang lagi bencana kita sudah ada dan apa yg harus kita lakukan dengan adanya bencana lagi sudah punya dan apa yg harus Kita lakukan otomatis dengan hitungan hari langsung kita sudah menyiapkan bagaimana cara menangani bencana karena sudah ada ro model nya.

Hari kita seminar menghasilkan ro model bagaimana kita membangun budaya gotong royong, cepat tanggap membantu terhadap korban bencana sehingga kita jadi manusia yg mandiri siap tanggap untuk menghadapi bencana dan itu harus di sosialisasikan ke masyarakat 

Lebih lanjut dia menambahkan Dari mahasiswa STMIK yg diterjunkan Saat bencana kemarin sebanyak 20 orang mahasiswa sebetulnya hampir ratusan dan yg tinggal di tempat gempa sekitar 20 orang mahasiswa dan itu pun bergantian tapi yg 10 tetap stembay di lokasi, sedangkan yg 10 orang lagi bolak-balik mengambil segala kebutuhan akomodasi dan makanan buat kebutuhan di tempat bencana.

Sekarang masih berjalan sampai di sana benar benar pulih ,dan saat ini kita membina untuk ke wirausahaan karena kita asal nya membantu yg darurat dulu seperti makan, tempat tinggal, tempat ibadah , mental, spiritual dan sekarang mereka sudah tenang mereka kehilangan usaha dan kebetulan pemerintah punya program melalui Dinas sosial propinsi Jabar dan Alhamdulillah hari ini hadir ketempat kita.
 
Bagaimana korban bencana ini selama 7 bulan kita bantu dan kalau di tinggal kan akan bahaya, dan 
bagaimana mereka bisa berwira usaha, dan hari ini kita kerja sama dengan Dinas sosial dan Dinas Sosial punya program selama 5 bulan untuk melatih keterampilan sehingga mereka semua bisa beriwira usaha mandiri, dan program ketrampilan dari Dinas sosial bermacam macam seperti pertanian, ada peternakan mulai domba,ayam dan yg lainnya," ucapnya.

Di tempat yg sama Teguh Hasbudi Kepala pusat pelayanan Griya Bina karya Dinas Sosial Provinsi Jabar menambahkan, pertama kita berikan penghargaan setinggi tingginya dan Apresiasi dari Pemda Provinsi Jabar kepada Ponpes Dzikir Al-Fath dalam menangani bencana alam gempa di Kab. Cianjur,

Dan hari ini menurut nya ada giat seminar tentang penanganan pasca gempa,atas nama Pemda Provinsi Jabar mengucapkan terima kasih yg sebesar besarnya khusus nya Dinas Sosial kami di undang ke acara seminar,dan sekaligus mengimpor masikan hal - hal tadi ro model perlu di kembangkan di ponpes Al - Fath perlu supot dari pemerintah dan tentunya pemerintah bersama masyarakat harus bekerja sama.

Ponpes dzikir Al - Fath salah satu yg berpartisipasi dalam penanganan korban bencana,dari Dinas Sosial saya sebagai pusat pelayanan Griya Bina karya gayung bersambut antara program Dinas Sosial dalam penanganan masyarakat miskin rentan Gepeng akibat dari Covid lalu ditimpa bencana alam, pesantren Dzikir Al - Fath secara terus- menerus mengidentifikasi untuk meningkatkan cara pemberdayaan nya,

Dan tahun ini Dinas sosial ada beberapa paket kegiatan dan akan di mulai dari awal Agustus sehingga masyarakat yg sudah di identifikasi oleh kawan Kawan pesantren Dzikir Al - Fath akan kita realisasikan melalui konsep ro model salah satu nya ro model adalah olahan pangan yaitu pembuatan serabi, menjahit, dan lainnya semuanya akan kita berikan kepada warga masyarakat yg terkena musibah bencana alam dan itu salah satu solusinya," ungkapnya.

Setelah pembinaan selama 5 bulan nanti akan di berikan modal kerja termasuk Tulkit alat bantu serta di berikan jaminan hidup selama 5 bulan kepada masyarakat korban bencana dan dinas sosial provinsi Jabar kerja sama dengan Ponpes Dzikir Al- Fath dengan semua program itu.

Mudah mudahan Ro model yg di kembangkan oleh Pak Prof selaku Pimpinan Ponpes Dzikir AL- Fath bisa di Implementasikan kemudian di tiru di replika apabila terjadi bencana alam ini, dan Dinas Sosial Propinsi Jabar selalu mendukung kegiatan seperti itu," pungkasnya.

OIS
BACA JUGA BERITA LAINNYA