Ponpes Dzikir Al-Fath Lolos Verifikasi BAPPEDA Mengurangi Angka Kemiskinan
SUKABUMI, beritaekspos.com -
Pimpinan Ponpes Modern Dzikir Al - faht KH. Fajar Laksana mengatakan Hari ini kita mengadakan kegiatan seminar bekerja sama dengan Ketua Umum forum pemberdayaan pesantren dan umat, FPPU, Dr. KH. Ari, dan kita juga mengadakan seminar dari 5(lima ) tema yang kita laksanakandan dalam penanganan pasca bencana di Desa Sarampat Kec.Kab,Cianjur. sabtu, (12/8/2023).
Dan kita lakukan sudah 8 bulan dengan beberapa pendekatan bagaimana menjadikan Jabar ini menjadi provinsi tanggap bencana, maka hari ini kita seminar kan apa yang sudah kita laksanakan oleh pondok pesantren dzikir Al-fath, dalam menangani pasca bencana di Desa Sarampat Kecamatan Cugenang.
Dengan pendekatan membangun masjid, membangun sekolah , alhamdulillah masjid Jami Al -Hikmah yang sudah runtuh di Desa Sarampat sekarang sudah berdiri kembali, hasil dari para donatur dengan nilai Rp. 600.000.000, juta dan di Desa Sarampat juga mendirikan sekolah Tahfiz quran yang tenda-tenda kemarin di pake oleh sekolah dasar, kemudian juga ada pengajian rutin, dan pengajian di teruskan dengan pengajian sebulan sekali dilanjutkan manakiban," ucapnya.
Ponpes Dzikir Al- fath juga melakukan pengobatan gratis dengan pengobatan herbal tradisional, dan melaksanakan bhakti sosial memberikan makanan selama bencana, dari awal bencana kita membagikan makanan, kerjasama dengan dinas sosial, alhamdulillah sekarang ada dua keluarga korban bencana Desa Sarampat sekarang sedang mengikuti diklat di Lembang Cisarua untuk mendapatkan kemampuan kerja baru.
Ponpes Dzikir Al- fath terus melakukan pembinaan rutin ke masyarakat dengan rutin melakukan pengajian dengan metode manakiban, dan ini semua kita sajikan dalam satu makalah yang kami serahkan pada Ketua FPPU (forum pemberdayaan pesantren dan umat) sebagai bentuk informasi bahwa pesantren pun mampu memberdayakan umat, pondok pesantren itu bukan hanya pondok untuk mendidik anak santri saja, tapi juga memberikan peran terhadap keumatan , maka di sini ada forum pemberdayaan pesantren dan umat.
Selain itu juga kami menyampaikan informasi bahwa alhamdulillah pesantren Dzikir Al- fath mendapatkan juara di bidang pesantren budaya di tahun 2022 dalam bidang budaya, sehingga mendapatkan aspirasi dari provinsi Jawa Barat," ucapnya.
Pada hari ini juga kami menyampai kan 2 program dari pesantren dzikir Alfath pertama lulus verifikasi dari Bappeda program unggulan pengurangan kemiskinan, yaitu dengan membuat program memangkas kemiskinan struktural dengan mengambil putra -putra dari keluarga yang miskin.
Untuk yang lulusan STTA untuk kuliah mondok di sini, di kasih biaya makan, pokoknya bebas biaya dan mereka di latih kerja dan mereka bisa mandiri, namanya program kuliah gratis sambil bekerja, bahkan Ponpes Dzikir Al-Al-fath lagi kerjasama dengan 3(tiga ) perusahaan Jepang, dan kemarin staff kami pergi ke Jepang dan sudah ada job order 1.500(seribu lima ratus) peluang kerja santri kita
di Jepang.
mahasiswa yg ada disini bisa kerja di semester 4(empat) karena ada program MBKM(merdeka belajar kampus merdeka) dimana tahun ke 3(tiga) mahasiswa santri bisa bekerja, di Jepang bisa mendapatkan gaji minimal Rp. 20.000.000.,
Untuk program kedua di pesantren Dzikir Al- fath ini, ada wadah FPPU jadi kita laporkan dalam seminar ini bahwa kita juga keberhasilan lolos verifikasi lomba kompetisi di Bappeda, yaitu kita membuat program Mata Duitan (makan maju tanpa duit tapi just do it) artinya adalah bagaimana santri yang bisa biaya ini bisa hidup bukan karena uang tapi karena hasil kerja mereka, maka mereka mulai kerja dari sektor pertanian, perdagangan dan itu semua kita gabungkan dalam integrated farm.
Senada disampaikan oleh Ketua umum FPPU (forum pemberdayaan pesantren dan umat) Arie Gifari provinsi Jabar Alhamdulillah hari ini saya bisa bersilaturahmi dengan Pimpinan Ponpes Modern Dzikir Al-Fath, di depan tadi kami menyampaikan ada beberapa point tentang FPPU (forum pemberdayaan pesantren dan umat) tentang program-program forum pemberdayaan pesantren di Jawa Barat.
Yang pertama FPPU ini didirikan dan di bentuk atas dasar perhatian, atas dasar kebutuhan pesantren terhadap pembangunan- pembangunan dan pemberdayaan- pemberdayaan, sehingga kami di provinsi membentuk dan mendirikan sebuah forum, dimana forum ini ingin membantu mengolah menggali potensi-potensi yang bisa lakukan agar pesantren di Jawa Barat bisa lebih maju dan lebih mandiri.
Yang kedua sebagai forum mitra pemerintah provinsi Jawa Barat, karena kami sudah dilantik kemarin oleh Pak Gubernur setahun yang lalu, Pak gubernur menyampaikan yang pertama adalah sukseskan program-program keagamaan di provinsi Jawa Barat, dengan amanah itu kami bergerak menyusun pengurus mulai dari provinsi sampai dengan Kabupaten, bahkan sekarang sudah sampai di Kecamatan.
Untuk sama -sama membangun Jawa Barat dari sisi keagamaan, kami juga dari FPPU Jawa Barat juga sudah berkolaborasi dengan Birokesra untuk kegiatan-kegiatan keagamaan di provinsi Jawa Barat, sehingga progam-program yang sudah di susun oleh pemerintah Jawa Barat kita bisa bantu sampai dengan objek -objek pesantren yang di tuju.
Menurut nya jangan sampai program di atas bagus tapi tidak sampai, karena keterbatasan pemerintah untuk menyentuh pesantren-pesantren yg ada di Jabar juga memang ada keterbatasan.
Selanjutnya juga banyak realisasi -realisasi yang sudah kami lakukan, yang melibatkan FPPU yaitu pertama kita sudah melakukan pendataan lembaga keagamaan di seluruh Jawa Barat, dengan melibatkan forum kami di seluruh Kecamatan di Jawa Barat.
Lebih lanjut dia menambahkan Jumlah Pesantren di Jawa Barat tahun kemarin ada sekitar 10.000 (sepuluh ribu) pesantren dan tahun sekarang belum di update lagi, dan tiap tahun juga sebetulnya harus di data karena pasti ada pesantren baru, sedangkan untuk pesantren tradisional di Jawa Barat masih cukup banyak sekitar 1/3 nya.
dan mereka masih berpegang teguh,dan Kiyai nya masih mempertahankan model seperti itu. pungkasnya.
OIS