Breaking News

BKKBN Provinsi Jabar Roadshow Sosialisasi KIE Percepatan Penurunan Stunting Di Wilayah Khusus




SUKABUMI, beritaekspos.com - 
Komisi IX DPR -RI Hj Dewi Asmara SH Gandeng BKKBN provinsi Jabar menggelar Roadshowv sosialisasi Promosi KIE ( Komunikasi informasi dan edukasi Program Percepatan Penurunan Stunting di wilayah Khusus Green Riung jalan lingkar, Cibereum kota Sukabumi, senin 27/11/2023.

Dalam acara sosialisasi tersebut Hj Dewi Asmara menyampaikan  Kesadaran dan peran aktif masyarakat menjadi kunci penting dalam penanganan dan pencegahan stunting di masyarakat, Pun dengan kolaborasi berbagai institusi, keterlibatan jajaran Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) daerah atau kelurahan, menjadi prasyarat utama dalam percepatan penurunan stunting,"ungkapnya.

Promosi KIE di green Riung menghadirkan narasumber Koordinator Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi (Adpin) BKKBN Jabar Herman Melani.

Usai acara Sosialisasi percepatan penurunan Stunting Herman Melani menyampaikan target angka Stunting di Jawa Barat ,14 % di 2024 dan akan melakukan berbagai upaya salah satunya melalui sosialisasi,dan  salah satunya dengan mitra kerja  Komisi IX H Dewi Asmara SH, kemudian juga kita menggerakkan tim pendamping keluarga di seluruh kabupaten kota di Jawa Barat dan tim keluarga ini jumlahnya di Jawa Barat hampir 111000 orang.

 jadi tim pendamping melakukan pendampingan kepada keluarga yang termasuk memberikan edukasi dan juga memfasilitasi rujukan ketika ada keluarga yang beresiko stanting harus diberikan pelayanan rujukan. jadi memang harapan kita sesuai arahan dari Pemprov Jabar untuk mewujudkan Jabar zero news stanting di 2024,

Lebih lanjut dia mengatakan Kalau persentase angka Stunting Jawa barat  20,2% target nya 14% dan itu harus tuntas di tahun 2024 dan Kita juga masih nunggu hasil Surpai Status gizi Indonesia (SSGI) 2023 ini belum keluar, harapan nya tahun 2023 sekarang keluar berapa Yang tercapai di tahun 2023,"  terangnya.

Menurut nya angka Stunting di Sukabumi kita nunggu hasil SSGI tahun 2023 tapi di lihat dari data dari E-PPGBM  aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat di bawah 10% sampai 6%.

Kalau melihat data dari PPGBM dibulan Pebruari kemarin harapan nya benar -benar sesuai data yg riil nya karena banyak juga    yang dilaporkan Stunting  ternyata  paktor nya hanya pendek saja  tidak Stunting.

Untuk program makanan tambahan sebetulnya ranahnya di Kementerian Kesehatan,  BKKBN   banyak nya di pencegahan saja, BKKBN dengan tim pendamping keluarga tetap melakukan pemantauan juga Apakah betul PMT itu tepat sasaran atau tidak,karena  khawatirnya PMT  di konsumsi nya itu bukan oleh keluarga yang berisiko Stunting," pungkasnya.

OIS

BACA JUGA BERITA LAINNYA