Breaking News

K3S Kecamatan Cikembar Gelar Festival Tunas Bahasa Ibu Tahun 2024



SUKABUMI," BERITAEKSPOS.COM - 
Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Cikembar melaksanakan kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) jenjang Sekolah Dasar (SD) tingkat Kecamatan Cikembar.

Kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) di pusatkan di SDN Bojong 1 Desa Bojong, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa 27 Agustus 2024 dengan mengusung tema, "melestarikan bahasa daerah menjaga kebinekaan Indonesia"

Ketua K3S Kecamatan Cikembar, Maman Suparman menyampaikan, mengenai kegiatan FTBI disini merujuk kepada juknis yang di keluarkan dari balai bahasa Jawa Barat bahwa tujuannya ada lima.

Pertama, untuk menyukseskan kegiatan revitalisasi bahasa daerah yaitu tahun 2024 sebagai bagian utama dari program Merdeka belajar episode ke-17.

"Untuk memperkuat sikap karakter dan memperluas pengetahuan wawasan dan mengembangkan sikap positif khususnya siswa SD terhadap bahasa daerah yaitu melalui kegiatan pasanggiri bahasa sastra dan seni Sunda,"kata Maman kepada wartawan Selasa (27/08/24).


Maman menjelaskan, dari pihak Balai bahasa di Jawa Barat adalah untuk mengevaluasi hasil pembelajaran yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan khusus dalam pelajaran bahasa dan sastra Sunda.

Kemudian juga mengevaluasi revitalisasi bahasa daerah Bagi penutur muda, artinya, anak-anak muda harus bisa melestarikan budaya Sunda supaya tidak lenyap begitu saja.

"Yang terakhir tujuannya  memelihara bahasa sastra dan seni Sunda pada bidang pendidikan khusunya jenjang satuan pendidikan SD dan SMP seperti itu,"paparnya.

Lanjut kata Maman, untuk tahun ini setelah direkap di pendaftaran dari 43 SD Alhamdulillah 95 persen dari banyaknya satuan pendidikan ikut mensukseskan program ini.

Kalau di hitung peserta total dari 7 mata lomba yang di pasang dirikan itu jumlahnya ada 324 siswa putra dan putri. Ketika di total dari partisipasi ini memang sangat belum maksimal 

"Kami dapat dari data setelah direkap itu tingkat partisipasinya baru 55,10 persen. Jadi, kurang lebih setengahnya dari 7 mata lomba dari masing-masing SD kan mengirimkan 2 mata lomba, ada yang mengirimkan 4, itu harusnya kan 7 jadi semuanya 14 seperti itu,"ungkap dia.

Harapan kami kedepan, sambung dia, insya allah kami akan berkoordinasi dengan rekan-rekan kepala sekolah. Karena melatih anak-anak itu bukan hanya waktu ada lomba saja.

"Jadi, sepanjang pembelajaran itu  tetap pembinaan Harus dilakukan karena itu bisa di kaitkan dengan minat bakat siswa dengan membuat skenario, mengevaluasi, kemudian mendiagnosa  juga melakukan suatu asesmen awal tentang minat bakat siswa,"Pungkasnya. (De).

BACA JUGA BERITA LAINNYA