Breaking News

Ponpes Dzikir Al-Fath Gelar Kejuaraan Pestival Silat Tingkat Nasional




SUKABUMI, beritaekspos.com - 
Pondok Pesantren Dzikir Al-Fath menggelar Kejuaraan Festival pencak silat Tingkat Nasional Jurus khas aliran sang maung bodas dan festival Oltrad Boles,- Lisung memperebutkan piala IPSI Jabar, piala IPSI Kota Sukabumi,piala Guru besar PS .SMB.selasa 12/8/2024.

Hadir dalam acara festival pencak silat tersebut,H.Muhamad Muraz, Bacalon Wali Kota Sukabumi,ketua IPSI Jawa Barat, Pimpinan Ponpes dzikir Al-Fath.KH. Fajar Laksana, serta tamu undangan lainnya.

Menurut Ketua IPSI Kota Sukabumi H. Muhammad Muraz  menyampaikan 
Kejuaraan Festival pencak silat Tingkat Nasional Jurus khas aliran sang maung bodas dan festival Oltrad Boles,- Lisung , sudah menjadi acara rutin berkala, yang di laksanakan oleh Ponpes dzikir Al-Fath. 

"Dan saya selaku ketua IPSI Kota Sukabumi silat sangat berbangga hati bahwa silat di Kota Sukabumi sekarang lebih banyak dimotori oleh paguron sang Maung Bodas,  saya sebagai ketua IPSI merasa selama 5 tahun kemarin di Jakarta Terus kurang terlalu terbina. Pak Kyai Fajar laksana selaku sesepuh di IPSI juga  dan guru besar maung Bodas ternyata bisa mengembangkan terus secara mandiri. 

Alhamdulillah, ada pak Kyai Fajar yang dengan telaten melakukan pembinaan sehingga eksis hingga hari ini secara mandiri karena tidak dibantu pemerintah dan pihak lain. Hingga berprestasi di tingkat regional, nasional maupun internasional. 

Sebagai seseorang yang berkecimpung dalam dunia pencak silat kita ingin warisan budaya tak benda ini dipertahankan. Warisan budaya itu adalah eksistensi sebuah bangsa yang akan menopang bangsa itu sendiri. Contohnya Barongsai, karate, kungfu, itu dipelihara oleh negaranya," ungkapnya.

Ternyata  KH Fajar Laksana bisa terus mengembangkan berprestasi baik di tingkat Jawa Barat, tingkat nasional bahkan bisa di tingkat Internasional. Perguruannya pun sudah berkembang di beberapa negara dan  itu kebanggaan saya selaku ketua IPSI kota Sukabumi.

Senada disampaikan oleh Pimpinan Ponpes dzikir Al-Fath, KH.Fajar Laksana,Ponpes dzikir Al-Fath punya keunggulan Tahfidz Quran, Pencak Silat, Enterpreneurshif dan Go Internasional. "Saya seorang pesilat yang secara turun temurun diwariskan oleh para leluhur. 

Lanjut dia Silat bukan sekedar ekschool tapi muatan lokal saat Pak Muraz jadi wali kota. Artinya silat itu mata pelajaran wajib di sekolah. Pencak Silat bukan hanya di lapangan tapi dipelajari di kelas baik budaya dan filosofis serta sejarahnya. Untuk memelihara olahraga, seni dan budaya asli Indonesia. Pencak Silat sudah dijadikan warisan budaya tak benda dunia. 

Permasalahan sekarang, bagaimana caranya mempertahankan pencak silat itu. Jangan sampai Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memantau pencak silat jangan sampai kehilangan eksistensinya. Kalau tidak statusnya akan dicabut. Jika dalam dua tahun tidak ada kegiatan maka status pencak silat sebagai warisan budaya tak benda. "Silatnya sudah diambil Malaysia. 

Masa pencak silat harus hilang dari peredaran," kata Fajar. Oleh karena itu Ponpes Al-Fath mengadakan festival pencak silat jurus khas maung bodas berskala nasional. Karena ada perwakilan perguruan pencak silat Sang Maung Bodas di 24 provinsi. Agar pencak silat diakui menjadi warisan budaya tak benda maka harus menjadi muatan lokal di sekolah-sekolah secara nasional," pungkasnya.

OIS

BACA JUGA BERITA LAINNYA