Breaking News

Ketua KONI Haickel, Menuai Polemik Ajang Haornas Diduga Dijadikan Bahan Kampanye




SUKABUMI," BERITAEKSPOS.COM - Sebagai ketua KONI Kota Sukabumi Haickel Reza Bakfast angkat bicara menua konflk di hari Haornas ke -41 tingkat Kota Sukabumi, saya sedikit ingin memberikan pernyataan terkait yang terjadi  tadi pagi saya mengklarifikasi satu terkait undangan kepada ketua Pengcab itu langsung dari Pemerintah Daerah.

ketua KONI Kota Sukabumi Haickel Reza Bakfast mengatakan kami KONI tidak mengundang ketua pengcab kami diminta mengerahkan massa dan saya menugaskan hanya mengundang para pengurus KONI," ungkap dia, kamis 19 September 2024.


 "Dengan membawa massa menggunakan atribut ke Lapangan Merdeka olahraga  bukan atribut kampanye, itu jelas ada suratnya.

Dia menambahkan, jadi saya juga tidak mengetahui terkait undangan langsung kepada ketua-ketua pengcab, yang sangat saya sayangkan sekali adalah mengapa hanya ketua Pengcab PTMSI dan IPSI saja yang hadir, karena banyak ketua pengcab yang menayangkan pada saya kok gak ada undangan. Kepada rekan-rekan lainnya.

Harusnya hadir sebagai ketua pengcab bukan di podium kenapa spesial sekali dan yang saya sayangkan juga adalah timnya beliau ada yang menggunakan atribut kampanye,"cutus ketua KONI.

Jujur kami sangat kecewa kata Haickel, harusnya dari pihak panitia dapat di tindak tegas diberhentikan, atau menetralkan situasi saat itu, tapi ini malah didiamkan dibiarkan oleh panitia bahkan diberi ruang secara leluasa.

Namun, kami sebagai ketua KONI dan teman-teman olahraga lainnya itu, malah duduk dibelakang, padahal itu adalah Ajang kami pestanya kami di ajang olahraga, tentunya kenapa ketua pengcab malah duduk di podium. Kesanya mencontreng nama baik.

Yang kedua ini sangat mencederai Azas keolahragaan Jujur dan  sportifitas, kita sama-sama dewasa silahkan bagi siapapun bakal calon yang ingin kampanye ada ruang dan tempatnya tersendiri jangan mencampuradukkan olahraga dan politik," ucap dia sangat rendah.

Dalam hal Ini waktunya hari olahraga Nasional bukan kampanye, kalau dibilang ada statement  saya datang tidak menggunakan atribut, harusnya kan bisa mengatur tim-timnya datang menggunakan atribut, sama -sama dewasa lah kita.

Saya doakan yang pada nyalon bisa menang tapi jangan menghalalkan segala cara, lalu yang ketiga dari KONI khususnya saya akan berdiskusi dengan Tim hukum KONI terkait hal ini. Kami akan melaporkan hal ini ke Bawaslu secepatnya, karena ini benar-benar mengecewakan saya sebagai ketua KONI, dan  sama sekali tidak mengetahui terkait adanya hal ini kisruh ini terjad, harapan saya janganlah mencampuradukkan politik dan olahraga.

Pada kesempatan sama, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Sukabumi, Tejo Condro Nugroho berkilah,  beliau selaku calon tapi memang  kebetulan ada salah satu calon beliau ketua pengcab IPSI, ketua pengcab PTMSI(Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia) dan memang kita mengundang seluruh ketua  Pengcab ( pengurus cabang) untuk HAORNAS (Hari Olahraga Nasional).

"Untuk atribut saya tidak tahu dan untuk kampanye tidak diperbolehkan ,itu diluar skenario kami," kata dia berkilah.

Kami tidak mengundang untuk kampanye ataupun yang lainnya, tentu intinya mengadakan ini mengundang seluruh para pemerhati, para pelaku para relawan dan orang yang berkiprah didalam dunia olahraga.

Dia membantah,  dengan alasan apalagi yang langsung berkaitan dengan olahraga yaitu para pengcab-pengcab (pengurus cabang) kita undang secara keseluruhan, ASN (Aparatur sipil Negara) tetap netral dan  kita tetap netral.

Berdalih kata Tejo,ini sangat disayangkan juga ini Haornas dijadikan juga ajang kampanye,  mestinya kalau beliau datang sebagai ketua pengcab silahkan tapi tidak perlu pake atribut  politik juga.

Sebenarnya ada undangan  dari Pemerintah Daerah langsung agar ketua pengcab hadir, memang beliau seorang ketua pengcab sangat disayangkan beliau memakai atribut dan memanfaatkan Hari Haornas ini sebagai ajang kampanye," kiprah Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Sukabumi, Tejo Condro Nugroho.


Reporter:
Ronald Alexsander

BACA JUGA BERITA LAINNYA