Breaking News

Konsultasi Publik Tahap II KLHS, RPJMD Tahun 2025-2029 Di Buka Langsung Pj Wali Kota Sukabumi



SUKABUMI, Beritaekspos.com

Kegiatan Konsultasi Publik Tahap II Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Sukabumi Tahun 2025-2029.Di buka langsung oleh Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, bertempat di Hotel Horison Kota Sukabumi. 

Dalam acara tersebut dihadiri Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Sukabumi, kepala OPD, camat, staf ahli, perwakilan pemerintah Kabupaten Sukabumi, seperti Bappelitbangda dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukabumi.

Penjabat Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji menyampaikan, 

RPJMD merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk lima tahun ke depan. Dengan memasukkan KLHS, Sukabumi diharapkan dapat menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, penurunan kualitas lingkungan, dan kebutuhan energi terbarukan secara lebih sistematis.

Kegiatan ini merupakan lanjutan dari Konsultasi Publik Tahap I yang telah dilaksanakan pada 4 November 2024. Pada tahap kedua ini, fokus diskusi adalah menghimpun masukan dari berbagai pihak terkait rekomendasi strategis untuk KLHS.

Kunci keberhasilan pembangunan berkelanjutan menurut nya, komitmen dan kerja sama semua pihak. Dengan pendekatan ini, kita dapat memastikan pembangunan yang terukur, terarah, dan tidak menimbulkan masalah baru di masa mendatang,” terangnya

Dengan masukan dari berbagai pihak, RPJMD 2025-2029 menjadi instrumen yang akan mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan, sekaligus melestarikan lingkungan hidup di Kota Sukabumi.

Kepala Dinas Lingkungan hidup kota Sukabumi Asep Irawan menyampaikan, Lebih spesifik lagi kebetulan acara ini ada Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kab. Sukabumi sekaligus mendiskusikan tentang Penyusunan KLHS RPJMD Kota Sukabumi tahun 2025-2029. Segitiga kebencanaan yang terjadi akhir-akhir ini. 

Dan perlu nya jalinan kerjasama dengan Kabupaten akan lebih erat lagi. Lingkungan hidup itu lebih pada tindakan preventif atau pencegahan. Salah satu program yang akan digalakkan adalah penghijauan lahan-lahan kritis. 

Kita juga perlu Kerjasama dengan komunitas perusahaan-perusahaan dengan menyumbangkan pohon-pohon. 

Dalam penanggulangan bencana DLH turut serta membantu membersihkan sisa-sisa sampah. Juga melakukan kampanye kampanye dan penyuluhan kepada masyarakat agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. Terkait air akan dirumuskan bersama agar dibagian hulu tidak terlalu digunakan untuk kegiatan tata guna lahan. Supaya air lebih banyak diserap oleh tanah dan yang dialirkan ke selokan- selokan," ucapnya. 

Sebetulnya sudah ada MoU antara kabupaten dan kota sekitar lima tahun yang lalu. Tinggal nanti kerjasama tekniknya tergantung dinas mana yang terkait objek itu. Ke depan insyaallah akan lebih intens dengan kabupaten terkait lingkungan hidup. 

Kalau yang di hulu itu menurut nya lebih pada penyerapan. Tadinya air itu diserap dan dilindungi oleh pepohonan. Tapi sekarang sudah banyak beralih fungsi menjadi perumahan.Itu yang menambah debit air yang datang dari hulu lebih besar lagi," ucapnya. 

Fenomena banjir seperti itu terjadi di awal musim hujan. Da pada saat musim kemarau orang pada buang sampah' sembarang ke selokan. Sehingga material-material itu menumpuk maka saat musim hujan akan turun dan terdorong sehingga air akan meluap sambil membawa sampah. 

Lima tahun yang lalu ada peneliti mengatakan Sukabumi aneh kena banjir karena wilayah Sukabumi konturnya miring. Paling yang terjadi itu paling hanya genangan yang akan hilang sekitar hitungan dua jam. 

Sekarang pun hilang tapi problemnya di perjalanan di saat air mengalir dari hulu ke hilir. Persoalannya di selokan dan saluran air. Saluran air di selokan sekarang banyak penyempitan karena sudah banyak rumah di atas dan segala macam bangunan. Nah hal ini yang harus cepat diperbaiki dan kita harus mencari solusinya.


(Ois) 

BACA JUGA BERITA LAINNYA