Breaking News

BNPB RI Gelar Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Bencana Sukabumi dan Cianjur



SUKABUMI," BERITAEKSPOS.COM - 

Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Bencana Hidrometeorologi Basah di Pos Komando Utama Bencana Banjir, Pergerakan Tanah, Longsor, Dan Angin Kencang di Kabupaten Sukabumi dan Cianjur Provinsi Jawa Barat. 

Rakor dipimpin oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia, Letjen TNI Suharyanto bersama Pj. Gubernur Jawa Barat, Komandan Korem (Danrem) 061/Surya Kencana ,Bupati Sukabumi, Bupati Cianjur, BNPB, Basarnas dan BPBD kabupaten sukabumi. 

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia, Letjen TNI Suharyanto mengatakan pelaksanaan kegiatan harian berdasarkan keputusan bupati nomor 300.2.1/kep. 930-BPBD/2024 tentang penetapan status tanggap darurat bencana banjir, pergerakan tanah, Longsor dan Angin Kencang di wilayah 39 kecamatan di kabupaten sukabumi dimana dalam pelaksanaannya sudah terdapat kemajuan baik oleh pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten 

,"BNPB selama tanggap darurat sudah membentuk organisasi pendampingan bencana yang dipimpin Bupati Sukabumi dan cianjur serta untuk wakilnya Dandim bersama Kapolres dengan tujuan menyatukan langkah dan tindakan penanganan bencana yang harus dilakukan supaya semuanya lebih cepat dan tepat," Ujarnya, Minggu (8/12/2024) . 

Ia menjelaskan, data sampai minggu (8/12) jumlah yang meninggal akibat tanah longsor, pergerakan tanah dan banjir sebanyak 12 orang, 10 sudah ditemukan lalu 2 orang masih dalam proses pencarian yaitu Eros (80 Tahun) warga Desa Rambay Kecamatan Tegalbuleud, dan Ojang (53 Tahun) Desa Sirnasari Kecamatan Pabuaran

"Direncanakan pencarian akan dilaksanakan sampai tiga hari kedepan, rabu (11/12) ,Meskipun pihak keluarga sudah ikhlas ,tapi sebagai aparat pelayan masyarakat kita akan cari sampai 3 x 24 jam, " Jelasnya di Aula Pendopo Kabupaten sukabumi. 

Berikutnya, sambung dia, titik jalan terisolir yang semula putus akibat banjir dan tanah longsor sekarang sebagian sudah bisa tembus dilewati di seluruh wilayah kabupaten sukabumi dan cianjur, diantaranya Akses jalan dari Palabuhanratu menuju wilayah Pajampangan sudah bisa dilalui lewat jalan Bagbagan-Kiaradua dengan kendaraan kecil. Namun ada beberapa kecamatan yang belum bisa diakses secara baik, yakni Pabuaran, Tegalbuled, dan Purabaya

"Menjadi catatan saya, alhamdulillah kondisi jalan sebagian sudah bisa dilewati, jangan sampai masih ada rakyat yang terisolir apalagi terhambatnya pengiriman logistik bantuan, Meskipun ada beberapa titik masih diperlukan kehati-hatian yaitu harus menggunakan roda dua. tetapi jalur transportasi dan logistik sudah bisa tembus dilewati, kemudian BBM yang semula pasokan terganggu per hari ini sudah berjalan lancar, Berikutnya yang masih di upayakan adalah penerangan oleh PLN dimana ada beberapa titik di wilayah kabupaten sukabumi masih dipadamkan atas dasar keamanan dan keselamatan, "Ucapnya.

Masih kata Suharyanto, Dampak sementara bencana di wilayah kabupaten sukabumi yaitu jumlah pengungsi tercatat kurang lebih 3156 KK , Korban terdampak 3.252 KK/5.184 Jiwa, dan Korban terancam bencana sebanyak 440 KK/755 Jiwa, tentu saja dari data angka pengungsi akan meningkat terus sesuai dengan fase data update yang dilakukan secara terus menerus. 

"Keberadaan pengungsi terpusat di dua titik dan sebagian besar mereka mengungsi secara mandiri, Dan kami pastikan kebutuhan logistik para pengungsi baik secara terpusat atau mandiri dipastikan cukup terpenuhi secara maksimal, Bahkan para pengungsi di cianjur sudah kembali ke rumahnya masing-masing karena banjir sudah surut, "terangnya. 

Lanjut kta dia, Untuk di kabupaten sukabumi rumah masyarakat yang rusak berat tercatat 428 , 230 rusak sedang dan rusak ringan 602 .Tentunya data ini diperkirakan akan bergerak terus ,intinya berkurang tidak mungkin.Maka upaya pemerintah memberikan bantuan bagi rumah warga yang rusak berat,sedang dan ringan ada dua mekanisme bantuan, bagi rumah warga yang rusak sedang dan ringan berarti tidak harus relokasi , setelah nanti datanya lengkap yang masuk kriteria rusak ringan atau sedang yang dimaksud masuk kategori sesuai dengan ketentuan yang berlaku lalu ditetapkan oleh kementerian PU dan Kementrian perumahan kawasan permukiman (PKP) 

"Rumah yang rusak sedang akan mendapatkan Bantuan stimulan dari pemerintah sebesar 30 juta, lalu rumah rusak ringan mendapatkan 50 juta ,Adapun yang tidak masuk kriteria rusak ringan semisal terendam banjir satu meter, genteng rusak, jendela kaca pecah ,itu tidak masuk kriteria tetapi akan dibantu material ,baik oleh BNPB, maupun pemerintah provinsi atau kabupaten, Jadi masyarakat jangan khawatir, "paparnya.

Sedangkan untuk rumah yang rusak berat , ada tiga mekanisme, yang pertama adalah relokasi mandiri , Kedua relokasi terpusat dan ketiga tidak direlokasi namun tetap rumahnya akan di bangun jadi masyarakat terdaftar mendapatkan satu unit rumah layak . 

"Nah mana yang akan direlokasi dengan mekanisme tersebut masih dalam proses pendataan yang memerlukan waktu, tapi kita melaksanakan secara terus menerus, termasuk pula mempersiapkan data bantuan dana tunggu hunian bagi warga terdampak yang tinggal di pengungsian atau yang akan direlokasi senilai 600 ribu/bulan X 6 bulan, "jelasnya.


(De) 

BACA JUGA BERITA LAINNYA