Breaking News

Pengabdian 10 Tahun, Instruktur Paskibra SMPN 1 Limbangan - Garut Terancam Didepak, Wali Siswa Minta Eskull Paskibra Dilanjut





GARUT," BERITAEKSPOS.COM - 
 Masa pengabdian sekitar 10 tahun lamanya terancam kandas awal tahun 2025 ini. Hal ini terkait dengan polemik pemberhentian sementara kegiatan eskull Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) di SMPN 1 Limbangan, Garut, Jawa Barat. 

Polemik tersebut berawal ketika terbitnya surat keputusan kepala sekolah setempat yang memutuskan pemberhentian sementara kegiatan Paskibra untuk waktu yang tidak ditentukan, yang dikeluarkan pada Senin (6/1) kemarin. Alhasil, kondisi tersebut berdampak pada kinerja dan aktifitas sang instruktur yakni Ryan Fazrian terancam tidak lagi mendidik dan melatih Paskibra di sekolah tersebut. 

"Seingat saya, dari 2014 saya sudah mendidik Paskibra di SMPN 1 Limbangan. Tentunya, sudah banyak generasi dan prestasi yang berhasil kami persembahkan demi mengharumkan nama sekolah melalui berbagai event, baik tingkat daerah maupun nasional," ungkap Ryan, Jum'at (10/1). 

Dengan terbitnya serta keputusan sepihak dari pihak sekolah tersebut, menurut Ryan telah terjadi kesalahpahaman antara pihaknya dengan sekolah. Ia menuturkan, padahal selama hendak latihan maupun menghadapi event apapun selalu komunikasi dengan pihak sekolah. 

Mengenai berbagai tudingan yang dilontarkan kepala sekolah tersebut terhadap dirinya, seperti kerap melakukan latihan di luar sekolah maupun menghadapi event di Bogor tidak ada komunikasi ia klarifikasi sejelas - jelasnya kepada wartawan. Bahkan, ia juga pasrah ketika memang suatu saat pihak sekolah memutuskan untuk tidak memberdayakan dirinya untuk terus melatih anak - anak eskull di SMPN 1 Limbangan. 

"Selama saya mendidik anak - anak, komunikasi kepada pihak sekolah melalui bidang kesiswaan selalu intens. Baik latihan maupun jelang event bahkan jauh - jauh hari termasuk persiapan teknis dan lainnya. Kami pun, selama ini juga kerap latihan di dalam lingkungan sekolah namun bilamana lokasi latihan kami penuh atau diisi oleh kegiatan lain di jadwal yang sama, maka saya pun kordinasi untuk melakukan latihan di luar sekolah di waktu yang sama," ujar Ryan. 

Sementara, salah seorang wali siswa kelas IX yang mengikuti kegiatan eskull Paskibra dari anak berinisial RN yakni Enang menyampaikan keprihatinannya atas fenomena tersebut. Menurut Enang, seharusnya pihak sekolah dengan instruktur Paskibra ada duduk bersama bermusyawarah sebagaimana mestinya sebelum mengambil keputusan pemberhentian sementara. 

Enang juga mengaku tidak setuju bilamana eskull Paskibra dihentikan oleh pihak sekolah. Pasalnya, menurut Ia bahwa selama cucunya mengikuti latihan Paskibra banyak sekali manfaat positif yang dirasakan maupun pengalaman tambahan bagi sang anak. 

"Saya maunya tetap dilanjut saja. Karena, ikut latihan Paskibra berdampak sangat positif bagi anak - anak, selain menambah aktifitas yang baik juga dapat menumbuhkan karakter patriotisme pada mereka," jelas Enang. 

Sebelumnya diberitakan bahwa pihak SMPN 1 Limbangan viral di medsos pasca membuat keputusan sepihak memberhentikan sementara eskull Paskibra usai mengikuti Kejurnas di Bogor. Serta, terkait polemik tersebut pun, belum ada satupun ada pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Garut yang bisa dimintai keterangan terkait hal ini.

(Yos muhyar) 
BACA JUGA BERITA LAINNYA