Breaking News

Salah Paham Iring-Iringan Bermotor: Warga Nyaris Jadi Korban Tawuran





SUKABUMI," BERITAEKSPOS.COM -  Sebuah insiden terjadi di salah satu kampung di Kota Sukabumi ketika iring-iringan kendaraan bermotor membawa senjata tajam saat dikonfirmasi Wartawan Kasat Reskrim AKP Bagus Panuntun dan memicu kepanikan warga. Awalnya, warga menduga kelompok tersebut hendak melakukan tawuran, sehingga mereka mencoba mengusir para pemuda yang berkonvoi tersebut.

Namun, kata kasat Reskrim AKP Bagus Panuntun membenarkan, situasi berubah tegang ketika kelompok bermotor berhenti di dekat kampung tersebut. Diduga kesalahpahaman terjadi karena kelompok bermotor mengira warga yang mengusir mereka adalah bagian dari kelompok lawan yang telah menantang mereka untuk tawuran melalui media sosial tetapi tidak hadir di lokasi yang telah disepakati. Akibatnya, kelompok bermotor ini mengejar warga hingga ke dalam kampung, di gedung Rekonfu Mako Polres, 21Januari 2025. 

"Warga berteriak bahwa mereka hanyalah warga biasa, bukan bagian dari kelompok lawan. Setelah menyadari hal tersebut, kelompok bermotor itu langsung melarikan diri," ungkap Bagus Panuntun, Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota.

Polisi yang tiba di lokasi segera melakukan pengecekan tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa CCTV. Tidak ditemukan adanya korban akibat senjata tajam, dan seorang warga yang mengalami luka ringan diduga terjatuh saat melarikan diri.

Menurut hasil penyelidikan sementara, kelompok bermotor tersebut terdiri dari anak-anak di bawah umur, sebagian besar merupakan alumni dan pelajar dari beberapa sekolah di wilayah Sukabumi. "Kami telah mengantongi identitas para pelaku dan bekerja sama dengan pihak sekolah, Polsek, serta Bhabinkamtibmas untuk memberikan pembinaan kepada mereka," jelas kasat Reskrim Bagus Panuntun.

Lebih lanjut, polisi mengungkap bahwa insiden ini bukan ulah geng motor, melainkan kelompok alumni sekolah yang saling menantang melalui media sosial. Karena lawan mereka tidak hadir, mereka melampiaskan kekesalan pada warga yang mereka duga sebagai kelompok lawan.

Kejadian ini menjadi peringatan penting akan bahaya kesalahpahaman dan penggunaan media sosial untuk tantangan yang berujung konflik. Polisi terus melakukan pengawasan agar insiden serupa tidak terulang.



Penulis: 
Ronald Alexsander
BACA JUGA BERITA LAINNYA