BKKBN Gencarkan Intervensi Keluarga Berisiko: Cegah Stunting Lewat Program Makanan Bergizi Gratis
SUKABUMI-, beritaekspos.com - Untuk menekan angka stunting di Indonesia, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus mengintensifkan berbagai program intervensi, khususnya kepada keluarga yang masuk kategori berisiko stunting. Hal ini disampaikan oleh Direktur Pendayagunaan Lembaga Organisasi Kemasyarakatan BKKBN, Wahyuniati, dalam sebuah kesempatan baru-baru ini, Sabtu 26 April 2025 di hotel fresh kota Sukabumi.
Menurut Wahyuniati, salah satu fokus utama dalam upaya ini adalah pencegahan sejak dini, dengan menyasar remaja putri yang menikah di usia muda. "Ketika remaja putri menikah di usia dini, mereka masuk kategori keluarga berisiko stunting (KRS)," ujarnya.
Ia menjelaskan, saat ini sekitar 70% remaja putri di Indonesia masih mengalami anemia, yang berpotensi tinggi melahirkan anak dengan kondisi stunting jika mereka hamil.
Stunting, tambah Wahyuniati, berdampak besar terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) ke depan. Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki tinggi dan berat badan di bawah standar, sering sakit, dan mengalami hambatan dalam tumbuh kembangnya. Kondisi ini tentu akan mempengaruhi daya saing dan produktivitas generasi masa depan.
Secara nasional, upaya menekan angka stunting menunjukkan hasil yang menggembirakan. Wahyuniati menyebutkan bahwa angka stunting di Provinsi Jawa Barat, termasuk Kabupaten/Kota Sukabumi, cenderung menurun. "Untuk Sukabumi datanya saya belum pegang, tapi di Jawa Barat sudah di bawah 18 persen. Target nasional tahun 2024 adalah 18 persen, jadi ini kabar baik," jelasnya.
Saat ini, angka stunting nasional tercatat sebesar 19,8 persen.
Dalam mempercepat penurunan stunting, BKKBN juga bersinergi dengan Badan Gizi Nasional melalui program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Wahyuniati menjelaskan bahwa MBG merupakan bentuk intervensi langsung untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, terutama anak usia di bawah dua tahun.
"MBG ini tidak hanya sekadar mendistribusikan makanan bergizi. Kami juga melakukan edukasi kepada para penerima manfaat, memastikan makanan tersebut dikonsumsi dengan baik, serta mendorong mereka untuk rutin memeriksakan kesehatan ke fasilitas pelayanan kesehatan," tambahnya.
Program ini diharapkan menjadi salah satu langkah strategis untuk menciptakan generasi Indonesia yang lebih sehat, kuat, dan berkualitas di masa depan.
Penulis:Nald